Oleh Yazir Farouk
Posted: 22/07/2013 21:05
Kanaya Tabitha (Liputan6.com/Panji Diksana)
Liputan6.com, Jakarta : Ketua Hipmi Kalimantan Timur Priskilla Eva Lianitha, melaporkan balik desainer Kanaya Tabitha ke Polda Metro Jaya pada 17 Juli lalu atas dugaan pemerasan. Pasalnya, dari baju yang dikirim Kanaya tak disebutkan berapa harga-harganya.
"Tidak ada harga baju dan persetujuan harganya. Ini sudah ada upaya pemerasan dong namanya," kata Eva saat dihubungi, Senin (22/7/2013).
Lagipula, lanjut Eva, dirinya tak pernah memesan baju-baju rancangan Kanaya. Tapi lantaran baju sudah terlanjur sampai di rumahnya, Eva terpaksa membelinya. Itu pun hanya beberapa.
"Sekarang begini ya, saya mendapatkan invoice yang tidak ada harganya atau materai. Saya juga tidak pernah diberitahu itu adalah invoice-nya," jelas Eva.
Selain melaporkan atas dugaan pemerasan, Eva juga menuding Kanaya dengan beberapa sangkaan. Antara lain, dugaan fitnah dan pelanggaran Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE). "Dia telah meng-chapture (percakapan SMS) tanpa izin seseorang untuk menyebarkan kebencian," katanya.
Sebelumnya, Kanaya sudah lebih dulu melaporkan Eva ke Polda Metro Jaya. Dia menuding Eva tak membayar baju dan perhiasan yang sudah dibeli darinya seharga Rp130 juta.
