Anak Peaches Geldof tunggui jasad ibunya 17 jam pascatewas (Foto: People) LONDON - Peaches Geldof telah meninggal 7 April, waktu setempat. Kini, terungkap bahwa anaknya telah menunggui jasad sang bunda 17 jam pascatewas.
Kala itu, penyebab kematian Peaches memang belum diketahui persis. Polisi yang datang ke tempat kejadian di Kent, sebuah daerah di Inggris bagian tenggara, menyebutkan kematian Peaches terjadi "mendadak dan tidak dapat dijelaskan". Jasad Peaches ditemukan meninggal pada waktu makan siang.
Namun, ternyata Peaches tidak sendirian saat meregang nyawa. Dia ditemani putranya yang paling kecil, Phaedra Bloom. Sang suami, Thomas Cohen, saat itu yang meminta bantuan tetangga karena istrinya tidak menjawab telefonnya. Lalu, kabar duka pun diterima Thomas.
Saat itu, Peaches mengambil tas hitam yang tersembunyi di dalam lemari di mana disimpannya diam-diam. Di dalam tas itu, terdapat heroin murni hampir tujuh gram senilai 550 poundsterling. Dia menyuntikkan dirinya dengan dosis tinggi, sementara anak terkecilnya berada di kamar sebelah.
Di sekitar kamar tidur Peaches, polisi menemukan hampir 80 jarum suntik -beberapa digunakan, beberapa tidak- dan sendok yang telah digunakan untuk menggunakan obat terlarang.
Pihak kepolisian Kent mengungkapkan, polisi dihubungi pada 7 April 2014, pukul 13:35, waktu setempat. Mereka menerima laporan, ada seorang wanita ditemukan meninggal di sebuah alamat dekat Wrothman, Kent, Inggris. Demikian seperti dilansir dari Independet. (nsa)
Download dan nikmati kemudahan mendapatkan berita melalui Okezone Apps di Android Anda.