Berkat konsistensinya bermain musik rock alternatif berbahasa Jawa, Songo Sewu bahkan diminta untuk membuat lagu kampanye oleh Jokowi.
Liputan6.com, Jakarta Di Jakarta, band Songo Sewu mungkin belum banyak yang mengenal. Namu di Jawa Tengah, band ini cukup punya nama. Bahkan Jokowi sampai naksir dengan band beraliran rock alternatif ini.
Band yang beranggotakan Alex alias Lek Jo (vokal), Dimas (gitar), Anto Bali (lead gitar), Willy Satigi (keyboard), Ari Iskak (drum) dan Yayan (bass) memang beda dari band biasanya. Perbedaan tersebut adalah, Songo Sewu menggunakan bahasa Jawa dalam setiap lirik lagunya.
"Di samping ingin meningkatkan budaya kita sendiri, pakai bahasa Jawa itu beda dan unik. Musik rock alternatif, tapi bahasanya Jawa. Kayaknya untuk saat ini baru kami yang punya," ujar Alex, saat ditemui di kawasan Senayan, Sabtu (31/5/2014).
Diakui Alex, Songo Sewu punya basis penggemar tersendiri, seperti Solo, Jogjakarta, Semarang dan Sragen. Tiap kali tampil di kota-kota tersebut, Songo Sewu mendapatkan apresiasi yang luar biasa dari masyarakat setempat.
"Waktu manggung di THR (tempat hiburan rakyat) Solo, itu penontonnya luar biasa. Sampai-sampai kami nggak sadar kalau video kami tampil ada yang unggah di Youtube," sambung Alex, yang menyebutkan judul lagu mereka seperti Zaman Edan, Sengsoro, Katres (Kadung Tresno) Carut Marut dan Biasane.
Saking terkenalnya di Jawa Tengah, band yang justru berasal dari Jakarta ini sampai membuat tertarik tim kampanye capres Jokowi Widodo alias Jokowi. Mereka bahkan sempat diundang langsung oleh Jokowi untuk menyambangi kantor Gubernur DKI Jakarta.
"Tim suksesnya Jokowi melihat musik kami berbeda. Musik rock tapi nggak melupakan budaya. Hal itu sangat tepat disampaikan kepada generasi muda kita. Dan untuk lagu Jokowi, kami sampai membuat enam buah lagu. Salah satu lagu, kami buat dari lagu Enter Sandman-nya Metallica. Karena kami tahu, beliau penggemar Metallica," lanjut Alex.
Namun sayang, meski dikenal di Jawa, nama Songo Sewu belum terdengar di tempat asalnya sendiri, Jakarta. Untuk itu, Songo Sewu kini tengah gencar berpromosi untuk memperkenalkan karya-karya mereka.
"Semoga di Jakarta juga bisa diterima. Kami optimis, meski berbahasa Jawa, tapi musiknya bisa diterima kultur apa pun. Kami juga percaya, musik itu bahasa yang universal," tutur Alex.
(Firli Athiah Nabila) ;