Jakarta - Kawasan Cikini memiliki sejarah panjang sebagai salah satu tempat yang paling populer di Jakarta. Tak hanya menjadi saksi dari kemerdekaan Indonesia namun di sana juga terdapat Pusat Kebudayaan TIM.
Lantaran memiliki nilai historis tinggi, dua orang dosen Institut Kesenian Jakarta (IKJ) yang meneliti seni rupa publik di tiga kota Korea Selatan mengusulkan agar Cikini menjadi kawasan seni.
"Kami sudah mempertimbangkannya karena beberapa alasan," ujar dosen IKJ Citra Smara Dewi di Korean Cultural Center, Jakarta akhir pekan lalu.
Tiga kota yang ditelitinya adalah Seoul, Incheon, dan Paju Artvalley. Ketiganya memiliki lima aspek yang baik yaitu pedestrian, perkantoran, pusat kesenian, pusat perbelanjaan, dan lembaga pendidikan.
"Beberapa kota di Korsel mengusung konsep futuristik, ada nilai-nilai estetis dan go green. Cikini memiliki kemiripan dekat dengan tiga kota tersebut," ungkapnya.
Selain itu, bangunan bersejarah juga banyak terdapat di kawasan Cikini. Di antaranya Gedung Juang 45, kantor pos Cikini, bangunan Megaria bergaya Art Deco, Masjid Cut Meutia, Tugu Kunstkring, dan lain-lain.
"Kami sudah ngobrol dan ajukan rekomendasi ini ke Pemprov DKI melalui Dinas Pariwisata. Mereka setuju saja konsep seperti ini namun masih panjang proses rekomendasi dari tim Seni Rupa IKJ," tutur Citra.
(tia/mmu)
This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.