Jakarta - Selama 10 hari dua dosen Institut Kesenian Jakarta (IKJ) yakni Citra Smara Dewi dan Susi Harahap mengunjungi dan meneliti kawasan seni di Korea Selatan. Dari hasil pengamatannya tersebut, mereka memamerkan 23 foto yang dipamerkan di ruang multifunction hall, Korean Cultural Center, Equity Tower lantai 17 SCBD.
"Kami meneliti seni ruang publik di kota-kota besar di Korsel," ungkap Citra saat pembukaan pameran akhir pekan lalu.
Tiga kota yang dikunjungi mereka adalah Seoul, Incheon, dan Paju Heyri Artvalley. Penelitian seni rupa ini merupakan proyek kerja sama antara Pusat Kebudayaan Korea dan IKJ.
Pemilihan ketiga kota ini berdasarkan beberapa tujuan. Menurut Citra kota Seoul dipilih karena sebagai salah satu kota terbesar di Korea Selatan. Kota ini juga mendapatkan penghargaan UNESCO Design Creatif City dan diterapkan sebagai kota berbasis information communication technology.
"Kota berikutnya adalah Incheon dan Paju Artvalley yang adalah tanah bekas tempat latihan militer," ungkapnya. Di kota kecil Paju terdapat hampir 300 komunitas dan galeri seni.
Setiap rumah warga di sana, kata dia, bisa dijadikan tempat residensi dan belajar seni rupa. Selain pameran dokumentasi visual dan fotografi, hasil proyek ini juga memaparkan rekomensi kawasan Cikini sebagai pusat seni dan budaya yang ada di Jakarta.
"Cikini punya nilai historis yang panjang dan juga di sana terdapat kampus IKJ dan Pusat Kebudayaan Jakarta yakni TIM," ungkapnya.
Pameran ini berlangsung hingga 12 Juli mendatang dan para pengunjung mampu melihat setiap sudut dari ketiga kota yang artistik dan terdapat benda seni rupa.
(tia/mmu)
This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.