Kalau saja Jarwo Kwat menerima pinangan tersebut, mungkin ia sudah menjadi Wakil Walikota Pekanbaru.
Liputan6.com, Jakarta Gara-gara tampil sebagai Jusuf Kalla yang saat itu masih menjabat sebagai Wakil Presiden, di program Republik Mimpi, Jarwo Kwat masih sering dipanggil Bapak JK oleh orang-orang yang menjumpainya.
"Padahal acara itu sudah lama berlalu. Meski orang mengidentikkan saya dengan Bapak JK, tapi saya tidak mau mengidentikkan diri saya dengan beliau. Di sinetron dan yang lainnya, saya tidak berperan sebagai JK," kata Jarwo Kwat saat dijumpai Liputan6.com usai menjadi bintang tamu di sebuah acara di Kampus Darma Persada, Duren Sawit, Jakarta Timur, Minggu (1/6/2014).
Pemeran sinetron Para Pencari Tuhan ini, masih sering mengisi berbagai program parodi politik. Meski tidak berperan sebagai JK lagi. Salah satunya yang kini terus jadi pembicaraan orang, Indonesia Lawak Klub.
Tidak adakah keinginan Jarwo Kwat untuk terjun ke dunia politik? "Wah, saya pernah tuh ditawari jadi Wakil Walikota Pekanbaru (Riau) saat Pilkada waktu itu," ungkap Jarwo yang berperan dalam film Sumpah, (Ini) Pocong! (2009).
"Kebetulan saya juga berasal dari sana," tutur Jarwo yang lahir di Duri, Bengkalis, 23 Agustus 1967. "Tapi saya tidak mau. Saya bilang kalau saya masih lebih suka menjadi seperti sekarang (pelawak)," sambungnya.
Kalau saja Jarwo Kwat menerima pinangan tersebut, mungkin ia sudah menjadi Wakil Walikota Pekanbaru, karena orang yang mengajaknya itu memenangkan pilkada dan kini menjabat sebagai Walikota Pekanbaru.
Tapi Jarwo Kwat tak pernah menyesal telah menolak pinangan tersebut. Dalam Pemilu 2014 ini, Jarwo pun sempat ditawari oleh salah satu partai untuk menjadi caleg. Lagi-lagi dia menolaknya. "Ngapain? Lebih baik begini. Hati nurani saya lebih suka menjadi seniman," serunya sambil tertawa.(Rom)
(Aditia Saputra) ;