Jakarta - Bisa dibilang Yovie Widianto adalah ruh dari Yovie and Nuno. Membentuk grup tersebut di tahun 2001 sampai saat ini, tentu bukan pekerjaan yang mudah di tengah industri musik yang naik-turun.
Namun, keybordis itu tidak pernah sedikit pun patah arang. Bahkan dengan tegas Yovie Widianto mengatakan tidaklah susah mempertahankan Yovie and Nuno.
"Tidak benar kalau mempertahankan Yovie and Nuno itu susah. Bagai saya, saya cuma melihat di setiap tahun itu punya tantangan masing-masing yang beda. Bukan kesulitan," tegas musisi 46 tahun itu.
"Di tiap tahun ada saja, misalnya kaya beberapa tahun yang lalu adalah eranya boyband dan girlband. Sekrang eranya berubah lagi, serba digital. Jadi itu tantangan yang harus dihadapi oleh Yovie," sambungnya lagi.
Akan tetapi, tidak lantas Yovie and Nuno begitu saja terombang-ambing atau hanyut mengikuti arus. Band pelantun 'Sakit Hati' itu justru mampu beradaptasi dengan perkembangan yang ada.
"Hal-hal bagusnya kita ambil, apa yang sesuai dengan prinsip Yovie. Jadi, kita juga tidak ketinggalan zaman," tambah gitaris, Diat.
"Kita bisa bertahan karena dukungan keluarga dan teman terdekat. Serta penggemar yang terus mencintai Yovie and Nuno," tutup Yovie Widianto tegas.
(hap/mmu)
This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.