Firman Bintang menghkawatirkan munculnya film The Amazing Spider-Man 2: Rise of Electro akan mematikan film Indonesia.
Liputan6.com, Jakarta Firman Bintang kembali melemparkan pernyataan yang cukup mengejutkan. Firman yang merupakan Ketua Umum Persatuan Produser Film Indonesia (PPFI) sempat mengkritik film The Raid 2: Berandal yang menurutnya sebuah film yang tak patut dibanggakan karena menampilkan kekerasan.
Kali ini, Firman mengeluhkan dan mengkhawatirkan film The Amazing Spider Man 2: Rise of Electro, yang sebentar lagi akan tayang di Tanah Air. Firman mengatakan, munculnya film besutan Mark Webb itu akan menyingkirkan kehadiran film-film Indonesia.
"Dalam tiga minggu ini, biasanya tiga film nasional beredar. Karena menyisakan satu judul saja, slot yang tersisa otomatis akan diberikan kepada film The Amazing Spider-Man 2," ucap Firman melalui rilis media yang diterima Liputan6.com di Jakarta, Selasa (29/4/2014).
Firman melanjutkan, ada satu film lokal yang akan tayang bersamaan dengan film yang dibintangi Andrew Garfield dan Emma Stone itu, yakni Guardian yang disutradarai oleh Helfi Kardit.
"Konsekuensinya film Indonesia yang akan beredar di tanggal yang sama dengan The Amazing Spider-Man 2, yaitu film berjudul Guardian, bersiap akan tergilas dalam peredarannya," urai Firman.
"Sehingga dengan kondisi itu, saya menyebut hal ini merupakan pembunuhan terhadap film Indonesia," kritik Firman.
Adik bos media Ilham Bintang itu berani memastikan karena ketiadaan tentang aturan tata edar dalam perfilman di Indonesia menjadi faktor utama pembunuhan terhadap film-film lokal.
Ia juga membandingkan penayangan film lokal dan film The Amazing Spider-Man 2: Rise of Electro dipastikan akan timpang. Sebab, film The Amazing Spider-Man 2: Rise of Electro akan dimainkan di lebih dari 400 layar.
"Adakah BPI (Badan Perfilman Indonesia) atau Kementrian Parekraf peduli pada fenomena yang berbahaya ini?," tanya Firman, yang merupakan produser film horor dan komedi.
(Fei)