Jakarta - Tak semua penulis besar di dunia sepakat untuk membuat versi e-book buku karya mereka. Biasanya alasannya adalah untuk melestarikan budaya membaca dari buku seperti sudah terjadi sejak dulu kala. Belum lagi untuk menjaga keberadaan toko buku dari kebangkrutan.
Maka tak heran butuh waktu beberapa tahun bagi Nelle Harper Lee, penulis buku fenomenal 'To Kill a Mockingbird', untuk memberi izin bukunya dibuat versi e-booknya.
Nelle Harper Lee, penulisnya yang menerima Presidential Medal of Freedom pada tahun 2007 itu akhirnya membuat keputusan itu tepat pada hari ulang tahunnya ke 88 tahun. Keputusan Lee ini mengakhiri penantian banyak pihak yang ingin melihat karya besar itu dalam bentuk e-book.
"Aku tetap orang yang bergaya lama. Aku tetap punya buku-buku lama dan perpustakaan konvensional. Tapi versi bari Mockingbird ini khusus untuk generasi baru, " kata Lee dalam pernyataannya lewat penerbitnya HarperCollins seperti dikutip CNN (29/4/2014).
Lee sendiri hampir separuh abad tidak menciptakan karya baru lagi. Namun beberapa waktu sejak terbitnya Mockingbird, Lee menjadi berita karena perseteruannya untuk mempertahankan hak perlindungan atas kekayaan intelektualnya.
Pada tahun 2013, Lee warga asli Alabama ini menggugat Monroe County Heritage Museum di kampung halamannya sendiri untuk penggunaan ciri khasnya. Lee kukuh mengatakan bahwa menggunakan nama dan kepopulerannya tanpa izinnya adalah ilegal.
"Fakta historis adalah milik dunia. Tapi fiksi dan ciri khas karya dilindungi oleh hukum," demikian kata Lee dalam surat gugatannya. Lee juga menggugat bekas agennya karena telah menipu pihak lain dengan mengunakan novel karyanya. Next »
(utw/utw) This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.