Liputan6.com, Jakarta Produksi film musikal di Indonesia bisa dihitung dengan jari. Setelah Petualangan Sherina (2000), sutradara dan rumah produksi nampaknya lebih tertarik membuat film drama dan horor. Bila dua genre itu bisa diproduksi belasan film dalam setahun, film musikal paling hanya satu buah.
Inilah yang membuat presenter Olga Lydia tertarik membuat sebuah film musikal. Diam-diam, Olga sedang menggarap cerita dan mengkasting para pemain.
"Saya lagi proses produksi film musikal. Temanya tentang keluarga, komedi romantis. Dan saya tidak main, tapi di belakang layar," kata Olga di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (30/5/2014).
Dalam film yang judulnya masih dirahasiakan itu, Olga menjadi produser. Karena itu, Olga juga ikut andil menseleksi para pemain. Tak mudah mencari aktor dan aktris yang cocok untuk bermain di film drama musikal.
"Soalnya tak hanya pandai akting, mereka juga harus bisa menari karena film ini memadukan akting dan nyanyi. Jadi harus ada workshop yang kuat. Terus pengolahan cerita juga harus bagus agar dapatkan yang benar-benar pas," imbuh Olga.
Wanita berusia 37 tahun ini punya alasan mengapa ia memilih berada di belakang layar. Baginya, yang terpenting adalah menghasilkan karya yang disukai masyarakat. "Saya nggak begitu peduli di depan layar atau dibelakang layar, yang penting dunia seni. Saya ngin suatu hari nanti melihat kebelakang dan lihat hidup saya 'oh punya karya banyak yang disaksikan orang dan bermanfaat'," cetus Olga. (Jul/Ade)
(Ade Irwansyah) ;
This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.