Mick Jagger (AFP/Andrew Cowie)
Liputan6.com, London : Bintang rock gaek Mick Jagger mengakui bahwa dirinya mengetahui kariernya di Rolling Stones "tidak terlalu menuntut intelektualitas". Ia bahkan terkadang berharap terjebak keinginan awalnya menjadi seorang guru.
Jagger, yang tampil memimpin Stones dalam penampilan pertama mereka di Festival Glastonbury, Inggris pada Sabtu silam, mengatakan ia telah mempertimbangkan pilihan karier lain seperti menjadi wartawan atau penari. Kendati, imbuh Jagger, hal itu akan melibatkan "terlalu banyak cedera".
Vokalis berusia 69 tahun yang masih menjadi mahasiswa di London School of Economics ketika Stones bermula itu mengatakan dalam satu wawancara dengan BBC bahwa: "Seorang guru akan sangat memuaskan, saya yakin itu."
"Ada jutaan hal yang Anda akan senang melakukannya, politisi, wartawan...Saya pernah berpikir menjadi seorang jurnalis sekali waktu."
"Semua hal yang Anda pikirkan ketika Anda remaja, Anda bisa berpikir, yah, saya akan senang melakukan itu, tetapi itu benar-benar sia-sia," imbuh Mick Jagger.
"Namun saya sama sekali tidak merasa frustrasi karena kekurangan kontrol dan saya sangat senang dengan apa yang telah kulakukan."
"Setiap orang ingin melakukan lebih banyak hal dalam hidup mereka. Ini hal yang hanya membutuhkan sedikit intelektualitas, menjadi bintang rock, tapi, Anda tahu, Anda melakukan yang terbaik untuk itu," kata Mick Jagger seperti dikutip dari AFP, Minggu (30/6/2013).(ANT/Ans)