Liputan6.com, Jakarta Ahmad Dhani menegaskan tak pernah sekali pun menulis di akun Ttwitter tentang pemotongan alat kelaminnya apabila Jokowi jadi Presiden. Menurut Dhani, kicauan tersebut adalah hasil rekayasa digital oleh oknum yang ingin menjatuhkan dirinya. Dhani mengaku tak mungkin mengumbar nazar tersebut.
"Ngapain, nggak ada kayak gitu-gitu. Kemaluan saya sangat saya cintai, ngapain saya nazar kayak begitu," ujar Dhani di Gedung Dewan Pers, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Senin (21/72014).
Meski tak terganggu dengan adanya pemberitaan tersebut, namun Dhani tak ingin kejadian ini terulang lagi, baik untuk dirinya mau pun orang lain.
"Saya sih nggak terganggu, saya nggak mau modus operandi itu terus berlangsung dan harus dihentikan," tegasnya.
Dhani mengatakan, apa yang dialaminya adalah modus baru untuk menjatuhkan nama baik seseorang melalui media. Sebab diakuinya, melalui media pembaca bisa langsung percaya dengan berita yang disebarkan.
"Twitt aslinya nggak ada seperti itu. Ini cara baru memfitnah lewat pers," ujarnya.
Dhani berharap dengan laporannya ini, media-media yang memberitakan dirinya tentang pemotongan alat kelamin agar meminta maaf kepadanya, baik langsung atau tertulis.
"Saya hanya ingin media itu meminta maaf, kalau bisa meminta maaf lewat pemberitaan media mereka," katanya.
(Ferry Noviandi)
This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.
